Laporan ini juga menjelaskan tidak cukupnya bukti yang mendukung penundaan pengenalan paparan alergi berkaitan dengan makanan dari diet pada anak-anak berisiko tinggi. Tidak ada cukup bukti untuk mendukung ibu yang sedang hamil atau menyusui sibatasi diet mereka dala upaya mencegah anak-anak berisiko tinggi mendapatkan penyakit atopik.
Kedua praktek ini direkomedasikan di dalam dalam pernyataan kebijakan lama AAP. Sebagai contoh, kebijakan lama merekomendasikan penundaan pengenalan anak berisiko tinggi pada susu sapi sampai berumur 12 bulan, dengan makanan seperti ikan dan kacang sampai berumur 3 tahun.
Menurut Dr. Frank R. Greer, profesor bagian anak dan nutrisi dari University of Wincosin Medical School, Madison dan juga ketua komite nutrisi di AAP, mereka tidak punya studi untuk mendukung pernyataan lama. Setelah 4-6 bulan pertama, jika bayi berisiko tinggi menjadi alergi, tampaknya tidak masalah ketika anak tersebut diperkenalkan pertama kali pada kacang atau telur.
Anak-anak dianggap berisiko tinggi mendapatkan penyakit atopik atau alergi jika mereka mempunyai paling sedikit salah satu orang tua atau keduanya mempunyai penyakit atopik. Laporan baru menggantikan pernyataan lama AAP mengenai penggunaan formula bayi hipoalergenik dan pembatasan diet dalam pencegahan alergi atau penyakit atopik.
Penulis mengatakan bahwa ada bukti bahwa menyusui ASI paling sedikit 4 bulan, dibandingkan dengan memberikan susu formula dari protein susu sapi, menunda atau mencegah penyakit atopik (eksim), alergi susu sapi dan mengi pada bayi. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa bayi berisiko tinggi yang tidak diberi ASI eksklusif selama 4-6 bulan, penyakit atopik tampaknya lebih banyak ditunda pada bayi yang diberikan formula susu hidrolisa dibandingkan bayi yang diberikan formula susu sapi. Hasilnya bermakna khususnya untuk penyakit atopik (eksim).
Namun demikian, penulis menekankan bahwa berdasarkan studi perbandingan, tidak semua formula hidrolisa menawarkan perlindungan pada tingkat yang sama. Perlu adanya studi lanjutan untuk menemukan bahwa formula hidrolisa memberikan perlindungan melawan alergi dalam jangka panjang dan tidak hanya pada masa kanak-kanak saja.
Satu hal yang sangat mengejutkan dalam laporan ini bahwa penulis tidak menemukan bukti untuk mengklaim formula berbasis gandum membantu mencegah atau menunda penyakit atopik pada anak-anak berisiko tinggi.
Orang tua yang merasa bersalah bahwa mereka menyebabkan anak mereka terkena eksim atau alergi makanan akibat memnerikan susu atau telur terlalu cepat dapat rileks. Tidak ada bukti yang mendukung hal ini, menurut Dr. Schott H. Sicherer dari Mount Sinai Medical Center, Ney York City.
No comments:
Post a Comment